UIN Suska Kedepankan Pendidikan Karakter

Senin, 26 September 2011      0 komentar

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau sebagai kampus yang menjadi pusat pendidikan akhlak agama Islam terbesar di Sumatera bertekad mengedepakan pendidikan berbasis katakter. Pendidikan berbasis karakter ini bertumpu langsung pada dua sumber ajaran Islam, Alquran dan Hadits. Keinginan UIN Suska Riau ini salah satunya tertuang dalam Kuliah Umum Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang berlangsung pada Selasa (20/9), di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa, Panam Pekanbaru.

Pemateri Kuliah Umum Dr H Zarkasih MAg dalam pemaparannya tentang Pendidikan Karakter sesuai dengan Nabi Muhammad menyebutkan, Fakultas
Tarbiyah memegang peran penting dalam pendidikan karakter sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Alquran dan Nabi Muhammad. Salah satu pendidikan karakter itu adalah nilai kejujuran.


''Jujur adalah ajaran utama yang kita tekankan di Fakultas Tarbiyah ini. Karena kejujuran sangat penting dalam kehidupan, yang merupakan punca dan sebuah keutamaan dalam segala hal. Dengan jujur, berbagai kejelekan akhlak seperti berbohong, menuri, curang dan korupsi bisa dihindari,'' ujar Zarkasih.

Pada pagi itu, di hadapan ribuan mahasiswa pendidikan ini, Zarkasih menyorot persoalan carut-marut yang terjadi di Indonesia, yang dinilainya tidak kunjung berubah dari tahun ke tahun dan malahan, menurutnya akhir-akhir ini moral semakin terpuruk. Untuk merubah ini tidak cukup hanya faktor dari pendidik, namun harus dimulai dari diri personal masing-masing.

''Allah tidak akan merubah bangsa kalau anak bangsanya tidak mau merubah akhlaknya ke arah yang lebih baik. Allah tidak akan merubah UIN Suska Riau kalau Rektor-nya Dekannya dan seluruh civitas akademikanya tidak mau berubah. Perubahan moral dan karakter bangsa baru akan bisa terwujud sesegera mungkin, harus dimulai dari diri sendiri,'' lanjut Zarkasih.

Pada Kuliah Umum kali ini mahasiswa dan para dosen yang hadir diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan dan pertanyaan. Salah seorang mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Mustaqim, sempat menanyakan soal cara mengevaluasi nilai ilmu. Menanggapi ini Zarkasih meminta para mahasiswa fokus dulu untuk menjadi mahasiswa yang baik, dan terus berusaha menguasai kehalian sebagai seorang calon pendidik.

0 komentar: