Islamic Base Mentoring Paling Penting

Senin, 26 September 2011      0 komentar
Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) menjadi bagian penting bagi mahasiswa baru, termasuk bagi mahasiswa Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau. Salah satu bagian dari Ospek atau di UIN dinamakan dengan Pengenalan Nilai Dasar Keislaman dan Akademik (PNDKA) adalah Islamic Base Mentoring, sebuah pelatihan tatap muka untuk mendalami ajaran Islam termasuk pendalaman kemampuan hafalan ayat-ayat pendek Alquran.

Seperti disebutkan Dekan Fakultas Syariah Dr H Akhbarizan MAg MPd pada saat PNDKA di hadapan ratusan mahasiswa baru Rabu (21/9) pagi kemarin, di akhir Islamic Base Mentoring ini akan ada ujian atau semacam penilaian.

''Hati-hati tidak lulus dalam sesi ini karena tahun lalu berdasarkan laporan ada sekitar 50 persen yang tidak lulus. Kelulusan itu ada sertifikat yang berguna saat ujian akhir, materi utamanya adalah hafalan ayat-ayat pendek,'' ujar Akhbarizan.

Dekan sendiri menjamin tidak akan ada gertak, ancaman apalagi kekerasan selama PNDKA dan mentoring. Keseluruhan kegiatan ini menurutnya hanya full diskusi, menghafal ayat pendek-pendek dan pendalaman pemikiran Islam. Dalam diskusi ini para mahasiswa baru dibagi berkelompok-kelompok yang dibimbing oleh seorang mentor. Pemisahan antara lelaki dan perempuan sangat ketat termasuk para mentor yang akan memimpin diskusi.

Di lain sisi Akhbarizan yang saat ini aktif sebagai Ketua Komisi Fatwa MUI Kota Pekanbaru juga berharap mahasiswa baru Fakultas Syariah juga harus tetap bisa tampil berorganisasi sambil memperdalam ilmu keislaman, memanfaatkan waktu luang secara maksimal dan tidak terlalu sering pulang kampung. Selain itu Dekan juga memperingatkan cara berpakaian para mahasiswanya.

''Berpakaianlah yang membuat orang menghargai diri kita, terutama para mahasiswi jangan sampai berpenampilan murahan. Karena akan ada selalu razia bagi yang menggunakan baju kaos, baju ketat dan celana jeans selama perkuliahan,'' ujarnya.
Readmore »»

UIN Suska Kedepankan Pendidikan Karakter

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau sebagai kampus yang menjadi pusat pendidikan akhlak agama Islam terbesar di Sumatera bertekad mengedepakan pendidikan berbasis katakter. Pendidikan berbasis karakter ini bertumpu langsung pada dua sumber ajaran Islam, Alquran dan Hadits. Keinginan UIN Suska Riau ini salah satunya tertuang dalam Kuliah Umum Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang berlangsung pada Selasa (20/9), di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa, Panam Pekanbaru.

Pemateri Kuliah Umum Dr H Zarkasih MAg dalam pemaparannya tentang Pendidikan Karakter sesuai dengan Nabi Muhammad menyebutkan, Fakultas
Tarbiyah memegang peran penting dalam pendidikan karakter sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Alquran dan Nabi Muhammad. Salah satu pendidikan karakter itu adalah nilai kejujuran.

''Jujur adalah ajaran utama yang kita tekankan di Fakultas Tarbiyah ini. Karena kejujuran sangat penting dalam kehidupan, yang merupakan punca dan sebuah keutamaan dalam segala hal. Dengan jujur, berbagai kejelekan akhlak seperti berbohong, menuri, curang dan korupsi bisa dihindari,'' ujar Zarkasih.

Pada pagi itu, di hadapan ribuan mahasiswa pendidikan ini, Zarkasih menyorot persoalan carut-marut yang terjadi di Indonesia, yang dinilainya tidak kunjung berubah dari tahun ke tahun dan malahan, menurutnya akhir-akhir ini moral semakin terpuruk. Untuk merubah ini tidak cukup hanya faktor dari pendidik, namun harus dimulai dari diri personal masing-masing.

''Allah tidak akan merubah bangsa kalau anak bangsanya tidak mau merubah akhlaknya ke arah yang lebih baik. Allah tidak akan merubah UIN Suska Riau kalau Rektor-nya Dekannya dan seluruh civitas akademikanya tidak mau berubah. Perubahan moral dan karakter bangsa baru akan bisa terwujud sesegera mungkin, harus dimulai dari diri sendiri,'' lanjut Zarkasih.

Pada Kuliah Umum kali ini mahasiswa dan para dosen yang hadir diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan dan pertanyaan. Salah seorang mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Mustaqim, sempat menanyakan soal cara mengevaluasi nilai ilmu. Menanggapi ini Zarkasih meminta para mahasiswa fokus dulu untuk menjadi mahasiswa yang baik, dan terus berusaha menguasai kehalian sebagai seorang calon pendidik.
Readmore »»